Seputar Aceh – Air adalah sumber kehidupan, namun ia juga bisa sangat mematikan. Telah terbukti bahwa kekuatan air tak bisa dianggap remeh. Seringkali manusia tak berdaya menghadapinya.
Persatuan Bangsa Bangsa membuat program untuk menaksir tren global bencana yang berhubungan dengan air. Salah satu kesimpulannya, bencana yang disebabkan air adalah yang paling berulang dan menimbulkan masalah keamanan dan pembangunan berkelanjutan.
Studi tersebut memaparkan, antara tahun 1980 sampai 2006, ada 2.163 bencana air yang dilaporkan ke pusat data bencana global. Bencana ini mempengaruhi kehidupan 1,5 miliar manusia, menewaskan 300 ribu jiwa, dan nilai kerugiannya hingga ratusan miliar dollar.
Bencana yang terjadi sejak 1900 sampai 2006 juga menunjukkan dominasi bencana air. Berikut ini adalah beberapa bencana air terburuk, baik baik yang disebabkan oleh alam maupun hasil perbuatan manusia.
Badai dahsyat di Great Lakes 1913
Sejak 7 November sampai 10 November 1913, badai salju menghantam Great Lakes Basin dan Ontario, Kanada. Hampir 300 orang tewas, 19 kapal hancur, dan pantai terendam air laut. Pada tanggal 10 November, kapal tak dikenal ditemukan mengambang di lepas pantai timur Michigan. Lima hari setelah penemuannya, kapal itu diidentifikasi sebagai Kapal Charles S. Price — sebuah kapal barang yang memiliki panjang 504 kaki.
Dari semua 12 kapal yang hilang dalam badai itu, hanya tujuh orang ditemukan. Mayat-mayat dari kapal yang tenggelam terdampar di daratan — menciptakan pemandangan menyayat hati — tubuh-tubuh beku dan rusak, beberapa di antaranya terlihat berpelukan.
Banjir China 1931
Serangkaian banjir yang melanda China pada 1931 diyakini sebagai bencana banjir terburuk di abad ke-20. Dua tahun sebelum banjir melanda, China justru mengalami kekeringan hebat. Cuaca mulai tak teratur sejak 1930 dan 1931. Badai salju diikuti oleh hujan deras menyapu seluruh negeri, menewaskan ratusan ribu orang. Rangkaian banjir dari sungai Kuning (Juli-November), Yangtze (Juli sampai Agustus), dan Huai (Agustus) diklaim menewaskan hampir 4 juta korban.
Tenggelamnya Kapal Titanic 1912 dan karamnya Kapal Dona Paz 1987
Tenggelamnya Kapal Titanic menewaskan 1.517 jiwa. Bencana ini terjadi pada 14 April 1912 saat Titanic berlayar dari Southampton ke New York — lalu menabrak gunung es dan tenggelam. Saat itu ada 3.547 penumpang dalam kapal termewah di zamannya ini. Namun, hanya ada 20 sekoci penyelamat yang maksimal mengangkut 1.178 penumpang yang panik.
“Tiba-tiba langsung padam, keributan dan kepanikan memenuhi udara. Sedikit demi sedikit Titanic tenggelam tanpa suara, sebelum akhirnya tegak lurus, dan menghilang ke dalam laut,” kata salah satu korban selamat Titanic, Pierre Marecha.
Tak hanya Titanic, bencana juga terjadi pada kapal feri MV Dona Paz pada 20 Desember 1987 — yang diyakini sebagai bencana kapal feri terburuk dalam sejarah. Saat berlayar menuju Manila, kapal ini bertabrakan dengan kapal tanker MT Vector yang mengangkut bensin dan produk minyak. dari ribuan orang yang dilaporkan ada di kapal — sekitar 4.375 orang — hanya 26 yang dinyatakan selamat, dua di antaranya penumpang kapal tanker. MV Dona Paz mendapat julukan ‘Titanic Asia’.
Topan Bhola 1970 dan Topan Nargis 2008
Bencana datang pada 12 dan 13 November 1970 saat badai menghantam Bangladesh dan Bengali Barat di India, menewaskan sekitar 500 ribu jiwa, merusak pemukiman, sementara 100 ribu orang dilaporkan tewas.
Sementara, Topan Nargis yang menghantam Myanmar Selatanpada 2008. Sedikitnya 138 ribu orang tewas dan 50 ribu orang dilaporkan hilang. Korban bencana makin menderita karena junta militer menolak donasi dari negara lain.
Tumpahan minyak Exxon Valdez 1989 dan di Teluk Meksiko
Pada tanggal 24 Maret 1989, lebih dari 10 juta galon minyak mentah tumpah ke perairan Alaska ketika kapal tanker minyak Exxon Valdez menabrak karang. Menurut laman eoearth.org, dibutuhkan 11.000 personel, 1.400 kapal dan 85 pesawat untuk membersihkan tumpahan minyak itu.
Sementara, pada 2010, rig pengeboran lepas pantai di Teluk Meksiko meledak pada tanggal 20 April 2010 — mengalirkan lebih dari 4.000.000 galon minyak ke laut.
Tsunami Samudra Hindia 2004
Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi bawah laut 9,3 skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Aceh, Indonesia. Gempa dahsyat itu memicu tsunami mematikan. Dampak gempa itu begitu kuat hingga mencapai Alaska. Hampir 250.000 orang tewas di Aceh dan wilayah lain di Samudera Hindia.
Badai Katrina2005
Dari 23 Agustus sampai 30 September 2005, Badai Katrina menewaskan hampir 2.000 orang, menghancurkan properti senilai lebih dari US$80 miliar. Daerah paling terdampak Katrina adalah New Orleans. Pada 31 Agustus 2005, 80 persen New Orleans terendam air, menimbulkan penyakit seperti hepatitis, TBC, demam tipus, dan kolera. Kondisi diperparah dengan aksi penjarahan bersenjata dan perampokan. (*/vvn/Philippine Online Chronicles)
Belum ada komentar