Bakongan – Kondisi Aceh sebagai daerah yang berbasis Syariat Islam saat ini dinilai semakin ramai ‘disusupi’ ajaran-ajaran yang menyimpang, bahkan potensi berkembangnya aliran sesatdi Aceh saat ini semakin pesat akibat pemahaman terhadap ajaran Islam yang dinilai masih dangkal dan tidak memiliki pengetahuan yang kuat.
“Aliran sesat di Aceh saat ini berkembang pesat, mereka masuk dari berbagai lini, sehingga dibutuhkan pemagaran yang kuat dari para ulama dan juga keluarga, sehingga tidak sampai menjerumuskan generasi Aceh ke dalam persoalan akidah yang salah,” kata Wakil Gubernur Aceh, Tgk H Muhammad Nazar, dalam sambutannya di acara memperingati Haul 40 hari berpulangnya pendiri Pondok Pesantren Ashabul Yamin Abuya Tgk Syech Adnan Bin Mahmud yang juga tokoh ulama kharismatik di Aceh Selatan di komplek pesantren tersebut,Minggu (5/2).
Menurut Wagub, ulama yang menjadi pilar dan juga pagar terhadap penegakan Syariat Islam saat ini dinilai dalam posisi semakin kritis, akibat semakin berkurangnya para ulama, sehingga dibutuhkan peran besar dari keluarga untuk dapat membentengi keluarga dari pengaruh ajaran sesat dan pendangkalan akidah.
“Almarhum Abuya Syech Adnan adalah salah satu ulama yang telah melalui berbagai rentang zaman dan sampai saat ini mungkin sulit untuk mendapatkan pengganti ulama yang seperti beliau, dengan semakin berkurangnya para ulama tentu akan semakin berat tantangan umat Islam ke depan, namun demikian perjuangan dari para ulama jangan sampai terhenti dan harus terus kita lanjutkan, di mana penegakan syariat dan kehidupan yang Islami harus terus dibangun di bumi Aceh ini,” kata Nazar.(berita sore)
Belum ada komentar