Jakarta — Kawasan Asia Tenggara telah berada pada jalur menuju bebas polio dan diperkirakan kawasan ini mendapat sertifikasi bebas polio pada awal 2014, demikian pernyataan resmi Organisasi Kesehatan se-Dunia baru-baru ini.
“Melihat keadaan akhir-akhir ini, Asia Tenggara siap mendeklarasikan bebas polio pada Januari 2014. Keberhasilan ini luar biasa. Kita harus melakukan eradikasi polio secara global,” demikian disampaikan Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Margaret Chan, dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Rabu (6/09).
Negara-negara yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara (South East Asia Region/SEAR) berdasar pembagian WHO adalah Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand dan Timor-Leste.
Untuk polio, kasus terakhir virus liar polio di Asia Tenggara dilaporkan oleh India pada 13 Januari 2011, sehingga diperkirakan sertifikasi bebas polio akan bisa diraih pada awal 2014 mendatang, meskipun risiko penyakit ini tetap mengancam dengan tetap menyebarnya virus polio dari negara endemis seperti Afghanistan, Nigeria dan Pakistan.
“Tenaga kesehatan dari India, Bangladesh dan Nepal secara langsung membantu negara-negara yang masih berjuang melawan virus liar polio. Kawasan ini memiliki keahlian, didukung keberhasilan, untuk memandu dunia dalam hal upaya tanggap kegawat-daruratan. Kita dapat melakukannya dan kita harus menang,” kata Chan.
Ia menyebutkan, 20 bulan tanpa polio di kawasan Asia Tenggara adalah satu loncatan besar meski tujuan utama belum seluruhnya tercapai yaitu eradikasi polio secara merata.
Chan menyatakan upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, mutu surveilans serta mempertahankan kekebalan terhadap polio pada balita melalui intensifikasi imunisasi rutin dan masa vaksinasi khusus jika diperlukan.
Wabah polio di bagian Asia dari Tajikistan pada tahun 2010 dan Cina pada tahun 2011, dikatakannya telah memberikan pelajaran betapa pentingnya meningkatkan kekebalan populasi untuk melindungi masyarakat dari ancaman wabah dari negara lain.
India pernah menjadi reservoir polio terbesar di dunia dan menanggung beban kecacatan akibat polio dimana setiap tahunnya 250.000 rakyat India menjadi cacat karena polio yang membuat negara itu memulai “perang” untuk mengeradikasi polio pada tahun 1995.
“Besarnya upaya yang dilimpahkan untuk mencapai status Zero Polio (Tanpa Polio) dapat dilihat dari fakta bahwa pada setiap kampanye vaksinasi polio, India berhasil memvaksinasi 172 juta anak melalui 2.3 juta vaksinator untuk 202 juta keluarga,” ujar Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India Sudip Bandopadhyay.
Dengan pengalaman itu, Bandopadhyay mengatakan India memiliki pengalaman penting untuk eradikasi polio yang dapat digunakan sebagai panduan tidak hanya bagi India tapi juga bagi seluruh dunia. (ard/int)
Belum ada komentar