Jakarta — Microsoft Windows 7 resmi menggantikan Windows XP sebagai sistem operasi desktop paling populer di Indonesia.
Hal ini diambil seiring munculnya berbagai tantangan baru di dunia komputasi, Microsoft akan menghentikan dukungan dan layanan terhadap Windows XP mulai 8 April tahun depan. Microsoft juga mengingatkan konsumen dan bisnis agar memperbarui OS mereka dengan Windows 7 & Windows 8 agar tetap terlindung dari berbagai resiko akibat sistem PC mereka yang tidak terlindungi.
“Meskipun pernah menjadi OS paling populer dalam sejarah Microsoft, Windows XP tidak dirancang untuk menghadapi tantangan sekarang,” kata Lucky Gani – Business Group Head, Windows Division, Microsoft Indonesia, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Disebutkan, pergeseran dari Windows XP (43%) ke Windows 7 (46%) menunjukkan semakin banyak konsumen telah menggunakan OS yang lebih modern, andal, dan aman untuk aktivitas sehari-hari.
Namun, angka tersebut juga berarti sekitar 11,4 juta PC, masih menggunakan Windows XP (proyeksi IDC berdasarkan jumlah PC terinstal) dan berisiko terkena serangan cyber akibat tidak adanya update, hotfix, serta dukungan teknis.
Kalangan industri pun sepakat bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengupgrade OS yang telah berusia lebih dari 11 tahun ini.
Ketua Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI) Djarot Subiantoro, mengatakan dalam bisnis produk software dituntut adanya siklus peningkatan (enhancement) guna memenuhi perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.
Pengguna yang bertahan dengan produk terdahulu menghadapi resiko keamanan, keandalan dan ketersediaan dukungan. Windows XP sudah tertinggal tiga generasi dibandingkan OS terbaru saat ini.
Beberapa lembaga survei industri sepakat dengan pendapat tersebut. “Windows XP telah menjadi platform utama yang diandalkan oleh konsumen maupun bisnis selama bertahun-tahun. Namun dengan akan berakhirnya dukungan terhadap XP, penting bagi perusahaan melakukan persiapan untuk pindah ke OS yang lebih baru, agar user dapat tetap mengandalkan PC mereka,” kata Bryan Ma – Associate Vice President of Client Devices Research untuk IDC Asia/Pacific. (tribunnews.com)
Belum ada komentar